Penyebab dan Gejala yang Terjadi pada Penderita Emfisema

Penyebab dan Gejala yang Terjadi pada Penderita Emfisema

Penyebab dan Gejala yang Terjadi pada Penderita Emfisema – Emfisema terjadi paling tak jarang atau risiko tertinggi pada penderita yang mengisap rokok semenjak lama. Paparan bentang panjang kepada asap rokok bisa memunculkan iritasi, peradangan kronis dan kerusakan pada alveolus. Mengisap adalah unsur resiko terbesar dalam perkembangan penyakit ini. Kian lama dan tak jarang seseorang mengisap rokok, akan kian tinggi pula resiko terjadinya emfisema.

Kecuali mengisap rokok, terdapat unsur-unsur lain yang bisa menyebabkan emfisema. Paparan bentang panjang kepada polutan udara, seperti zat kimia, asap industri, atau debu, serta unsur genetis bisa memengaruhi resiko seseorang terjadinya emfisema, seperti kekurangan alfa-1-antitripsin, dimana tubuh tak lagi memproduksi jumlah yang cukup dari protein hal yang demikian yang berfungsi melindungi paru-paru dari kerusakan. Lebih lanjut, unsur umur dan kekurangan gizi vitamin D juga memberikan kemungkinan mengalami emfisema.

Baca Juga: Penyebab dan Pencegahan pada Penyakit Tumor Otak

Penyebab dan Gejala yang Terjadi pada Penderita Emfisema

  • Emfisema mempunyai gejala yang bisa memberi pengaruh mutu hidup penderitanya secara signifikan. Berikut ialah sebagian gejala lazim yang berkaitan dengan emfisema dan imbasnya pada mutu hidup:
  • Pengaturan Kegiatan Lahiriah: Sesak nafas dan kelelahan yang dialami penderita emfisema bisa memegang kecakapan mereka untuk menjalankan kesibukan lahiriah. Sputum ini bisa memberi pengaruh mutu hidup secara keseluruhan, mengurangi kemandirian dan memegang partisipasi dalam aktivitas sosial dan rekreasi.
  • Gangguan Tidur: Sesak nafas yang memburuk ketika meringkuk atau tidur bisa mengganggu tidur yang lelap. Penderita emfisema tak jarang mengalami gangguan tidur yang bisa menyebabkan kelelahan dan penurunan mutu hidup.
  • Batuk Kronis dan Produksi Tenaga Berlebihan: Emfisema tak jarang kali menyebabkan batuk kronis yang berlangsung dalam bentang waktu yang lama. Batuk ini bisa disertai dengan produksi sputum berlebihan yang susah untuk dibersihkan. Sputum ini bisa mengganggu kenyamanan dan mengganggu kesibukan sehari-hari.
  • Kelelahan dan Penurunan Akibat: Penderita emfisema tak jarang mengalami kelelahan yang berkepanjangan dan penurunan tenaga. Kegiatan lahiriah yang sebelumnya gampang untuk dikerjakan bisa menjadi melelahkan dan memerlukan waktu pemulihan yang lebih lama.
  • Akibat Kesulitan dan Nafas: Emfisema juga bisa mempunyai akibat psikis dan emosi yang signifikan. bernafas dan pengendalian kesibukan lahiriah bisa menyebabkan stres, kecemasan, depresi, dan perasaan frustasi. Sputum ini bisa memberi pengaruh mutu hidup secara menyeluruh dan membutuhkan dukungan psikis.
  • Sesak : Sesak napas ialah gejala utama emfisema. Penderitanya tak jarang mengalami kesusahan bernapas, lebih-lebih ketika menjalankan kesibukan lahiriah. Sesak napas yang berkepanjangan bisa memegang kecakapan seseorang untuk berkegiatan dalam aktivitas sehari-hari, seperti berjalan jauh atau menaiki tangga.

Mengenal Kanker Kolorektal dan Penyebabnya

Mengenal Kanker Kolorektal dan Penyebabnya – Saluran pencernaan yakni salah satu “trek” penting dalam tubuh manusia. Melewati saluran ini, makanan yang dikonsumsi diproses dan diresapi oleh tubuh. Kemudian, sisa makanan yang tidak terpakai pada pengerjaan hal yang demikian juga dibuang via saluran ini. Saluran pencernaan terdiri dari sebagian komponen, diawali dari mulut, kerongkongan, lambung, usus dua belas jari, usus halus, usus besar, dan usai pada dubur. Bila tak dijaga dengan bagus kesehatan pada saluran pencernaan karenanya akan mengakibatkan problem yang fatal. Salah satunya ialah kanker usus besar. Kanker usus besar penyakit ini ialah kanker peringkat 2 yang mematikan.

Mengenal Kanker Kolorektal dan Penyebabnya

Seperti segala variasi kanker, kanker kolorektal terjadi dikala sel-sel di dalam tubuh tumbuh secara tak normal dan menyusun tumor. Seiring waktu, tumor ini akan berkembang dan merusak jaringan sehat di sekitarnya. Belum dikenal secara pasti apa yang menyebabkan sel-sel hal yang demikian berkembang tak terkendali. Tetapi, ada elemen-elemen yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker kolorektal, antara lain:

Baca Juga: Penyebab dan Gejala yang Terjadi pada Penderita Emfisema

  • Berusia 50 tahun atau lebih
  • Mempunyai riwayat penyakit kanker atau polip kolorektal
  • Mempunyai keluarga yang pernah mengalami kanker atau polip kolorektal
  • Mempunyai keluarga dengan riwayat kanker kolorektal atau kanker payudara di bawah umur 50 tahun
  • Menderita radang usus, bagus kolitis ulseratif ataupun penyakit Crohn
  • Menderita diabetes
  • Menderita obesitas atau berat badan berlebih
  • Menjalani pola hidup tak sehat, seumpama jarang mengkonsumsi serat dan buah-buahan, kurang berolahraga, serta mempunyai kultur mengisap rokok dan mengkonsumsi minuman menandung alkohol
  • Menjalani radioterapi (terapi radiasi) di zona perut

Waktu yang Tepat  ke Dokter

Kanker kolorektal acap kali kali tak menimbulkan gejala jikalau masih pada tahap permulaan. Oleh karena itu, konsultasikanlah dengan dokter mengenai perlunya skrining kanker kolorektal, terlebih jikalau Anda mempunyai risiko untuk terkena kanker kolorektal. Orang yang berusia di atas 45 tahun dianjurkan untuk menjalani skrining kanker kolorektal secara terpola . Tetapi, bicarakan terutamanya dahulu dengan dokter mengenai variasi skrining yang ideal serta jadwal skriningnya. Kanker kolorektal bisa terdeteksi sedini mungkin lewat skrining. Dengan demikian itu, kesempatan sembuh dari penyakit ini kian besar.

4 Penyebab Seseorang Sering Buang Angin

4 Penyebab Seseorang Sering Buang Angin – Kentut ialah hal yang normal untuk setiap orang. Akan tetapi, jika terlalu sering kentut, maka kondisi ini perlu diwaspadai karena dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan. Meski begitu, penyebab sering kentut juga bisa dipicu oleh konsumsi makanan tertentu. Kentut berasal dari gas dalam saluran pencernaan yang dikeluarkan dari tubuh melalui anus. Kondisi ini terjadi ketika jumlah gas dalam saluran cerna terlalu banyak. Keluarnya kentut sering kali menghasilkan suara dan bau khas yang merupakan hasil dari reaksi metabolisme di usus besar. Lantas, berbahayakah sering kentut? Mari pahami lebih lanjut tentang penyebab kentut terus-menerus dan cara mengatasinya dalam ulasan di bawah ini.

4 Penyebab Seseorang Sering Buang Angin

Refluks Asam Lambung (GERD)

GERD merupakan kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan. Kondisi ini kerap membuat penderitanya lebih sering bersendawa dan menelan, aktivitas itulah yang dapat menyebabkan tubuh tanpa sadar menelan udara berlebihan. Gas tersebut akan bermuara di saluran pencernaan dan lama-kelamaan menumpuk, sehingga menjadi penyebab kentut terus-menerus.

Baca Juga: 5 Kondisi Tubuh Setelah Terjadi Oprasi Usus Buntu

Penyakit Celiac

Penyakit Celiac adalah kondisi ketika tubuh tidak mampu mencerna protein dalam gandum (gluten). Pada kondisi ini, gluten yang masuk ke dalam tubuh akan diserang oleh sistem imun, sehingga memicu terjadinya peradangan pada usus. Peradangan tersebut berpotensi merusak jonjot usus dan menyebabkan gangguan penyerapan gizi (malabsorpsi).

Sindrom Iritasi Usus (Irritable Bowel Syndrome)

Penyebab sering kentut berikutnya adalah sindrom iritasi usus, yaitu suatu kondisi yang ditandai dengan sejumlah gejala gangguan pencernaan, seperti diare dan perut kembung. Sindrom iritasi usus dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari faktor genetik hingga gangguan gerak usus.

Hingga kini, belum ditemukan obat khusus yang dapat menyembuhkan sindrom iritasi usus. Namun, penderita dapat melakukan beberapa upaya untuk mencegah kekambuhannya, seperti menghindari makanan pemicunya, menyesuaikan pola makan, dan menerapkan anjuran dokter lainnya.

Intoleransi Laktosa

Intoleransi laktosa adalah kondisi ketika tubuh tidak bisa mencerna laktosa, yaitu gula yang berada di dalam susu sapi. Pada kondisi ini, masuknya laktosa ke dalam saluran pencernaan akan menyebabkan produksi gas meningkat, diare, hingga kentut terus-menerus.

Pada dasarnya, intoleransi laktosa bukanlah kondisi yang berbahaya, namun gejalanya terkadang cukup mengganggu. Adapun cara mengatasi intoleransi laktosa adalah dengan membatasi konsumsi susu sapi dan produk olahannya. Sebagai gantinya, pilihlah susu alternatif bebas laktosa.

5 Cara Pengobatan Ringan Untuk Radang Amandel

5 Cara Pengobatan Ringan Untuk Radang Amandel – Radang amandel merupakan kondisi peradangan dan pembengkakan pada organ amandel, yaitu kelenjar getah bening di area tenggorokan yang disebabkan oleh radang akibat kelelahan, infeksi bakteri, hingga infeksi virus. Walaupun bisa terjadi pada semua kalangan, namun kondisi ini sering kali menyerang anak-anak usia 5–15 tahun. Lantas, bagaimana cara mengobati radang amandel pada anak?

Mari ketahui penjelasan selengkapnya mengenai penyebab, gejala, dan cara mengatasi radang amandel pada anak berikut ini.

5 Cara Pengobatan Ringan Untuk Radang Amandel

Gejala Radang Amandel pada Anak

Peradangan pada amandel umumnya menyebabkan amandel membengkak, sehingga area tenggorokan anak terasa nyeri. Kondisi ini membuat anak kesulitan menelan makanan dan minuman. Beberapa gejala lain yang menyertai radang amandel pada anak adalah:

Baca Juga: 4 Hal yang Mengahambat Anak untuk Bisa Mulai Berbicara

  • Muncul lapisan putih atau kuning di area amandel.
  • Nafsu makan menurun.
  • Perubahan warna amandel menjadi kemerahan.
  • Demam.
  • Napas mengeluarkan bau tidak sedap.
  • Pembengkakan di area kelenjar getah bening.
  • Nyeri di bagian kepala, telinga, dan perut pada anak yang berusia lebih tua.
  • Nafas anak terdengar atau mengorok saat tidur.

Kumur Air Garam

Salah satu cara mengatasi radang amandel pada anak secara alami adalah berkumur dengan air garam. Pasalnya, berkumur menggunakan larutan garam dapat membantu meredakan rasa nyeri di tenggorokan, sehingga peradangan perlahan akan membaik.Cara membuatnya cukup mudah. Anda hanya perlu memasukkan 1 sdt garam ke dalam satu gelas air hangat, kemudian aduk hingga rata. Arahkan anak untuk berkumur dengan air garam selama beberapa detik.

Konsumsi Air Jahe dan Kunyit

Jahe dan kunyit adalah tanaman herbal yang diketahui mengandung antiradang tinggi. Untuk mempercepat pemulihan radang amandel, cobalah memberikan air rebusan jahe dan kunyit dengan campuran madu secara rutin.

Konsumsi Buah Segar

Beberapa jenis buah yang bisa membantu mengatasi radang amandel pada anak adalah stroberi, tomat, alpukat, anggur, dan jeruk. Pasalnya, buah-buahan tersebut memiliki kandungan antiradang yang tinggi, sehingga bisa meredakan peradangan. Cobalah mengolah buah-buahan tersebut menjadi jus tanpa es atau smoothies yang segar agar si kecil lahap mengonsumsinya.

Kumur Air Garam

Salah satu cara mengatasi radang amandel pada anak secara alami adalah berkumur dengan air garam. Pasalnya, berkumur menggunakan larutan garam dapat membantu meredakan rasa nyeri di tenggorokan, sehingga peradangan perlahan akan membaik. Cara membuatnya cukup mudah. Anda hanya perlu memasukkan 1 sdt garam ke dalam satu gelas air hangat, kemudian aduk hingga rata. Arahkan anak untuk berkumur dengan air garam selama beberapa detik.

Mengonsumsi Makanan Bertekstur Lembut

Anak yang sedang mengidap radang amandel disarankan untuk beristirahat secara maksimal hingga keadaannya membaik. Selain itu, kondisi tenggorokan yang nyeri untuk menelan sering kali membuat anak tidak nafsu makan. Untuk mengatasinya, berikan anak makanan lembut, seperti bubur, sup, dan makanan berkuah lainnya.

Exit mobile version