7 Penyebab Terjadinya Kebotakan Pada Pria
gliceba.com – Dalam istilah medis, kebotakan disebut juga alopecia. Pada pria, jenis kebotakan permanen yang paling sering terjadi adalah alopecia androgenetik, yaitu kebotakan yang terjadi karena faktor hormonal dan keturunan atau genetik. Kebotakan ini umumnya terjadi secara bertahap.
Rambut rontok yang dialami pria akan membentuk pola tertentu di area kepala. Pada kebanyakan kasus, kebotakan pada pria mulai terlihat pada area pelipis atau ubun-ubun kepala. Di area ini, rambut yang rontok tidak didukung dengan pertumbuhan rambut yang optimal, sehingga kepala akan tampak botak secara perlahan.
Penyebab Kepala Botak pada Pria
Kebotakan pada pria bisa terjadi akibat kerontokan result macau rambut, gangguan siklus pertumbuhan rambut, atau kerusakan folikel rambut. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa menyebabkan pria mengalami kebotakan:
1. Stres
Stres memang menjadi jalan masuk bagi begitu banyak penyakit dan kondisi. Termasuk kerontokan rambut dan kebotakan. Stres menyebabkan siklus pertumbuhan rambut menjadi terganggu. Akibatnya, rambut dapat mengalami kerontokan sementara hingga permanen.
2. Faktor keturunan
Faktor keturunan dapat menyebabkan androgenic alopecia yang ditandai dengan penipisan rambut di usia muda. Biasanya rambut memiliki tekstur tipis, mudah rontok, dan lebih halus dari pada sebelumnya.
3. Kekurangan nutrisi
4. Perubahan hormon
Di usia muda, perubahan hormon yang belum stabil juga memengaruhi kondisi tubuh, termasuk menyebabkan rambut mengalami kebotakan. Kondisi ini sering dialami oleh perempuan muda di masa haid, kehamilan, dan menopause.
5. Penggunaan bahan kimia
Penyebab terakhir adalah sering menggunakan produk rambut yang memiliki kandungan bahan kimia, seperti cat rambut, atau pengeriting rambut. Hindari juga penggunaan sampo yang mengandung deterjen dan SLS (sodium lauryl sulfate).
6. Efek samping obat-obatan
Beberapa obat memiliki efek samping yang menyebabkan rambut rontok. Misalnya obat untuk terapi kanker, depresi, masalah jantung, dan tekanan darah tinggi. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan dan sebelum berhenti mengonsumsi obat-obatan tersebut.