Gejala dan Faktor Gangguan Mental pada Seseorang
Gejala dan Faktor Gangguan Mental pada Seseorang – Gangguan mental atau gangguan jiwa merupakan penyakit yang memengaruhi emosi, pola pikir, dan perilaku penderitanya. Sama halnya dengan penyakit fisik, penyakit mental juga ada obatnya. Di Indonesia, penderita gangguan mental diidentikkan dengan sebutan ‘orang gila’ atau ‘sakit jiwa’, dan sering mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan, bahkan hingga dipasung. Padahal, penderita gangguan mental bisa dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pengobatan.
Ada banyak faktor yang dapat memicu terjadinya gangguan mental, mulai dari menderita penyakit tertentu sampai mengalami stres akibat peristiwa traumatis, seperti ditinggal mati orang yang disayang, kehilangan pekerjaan, atau terisolasi untuk waktu yang lama. Mengingat peristiwa-peristiwa traumatis tersebut kerap dialami banyak orang akhir-akhir ini, maka tidak heran adanya pandemi COVID-19 juga sering dikaitkan dengan munculnya gangguan mental pada seseorang.
Baca Juga: 3 Tips untuk Mengatasi Phobia Gelap yang di Alami Seseorang
Gejala dan Faktor Gangguan Mental pada Seseorang
Gejala Gangguan Mental
Gejala dan tanda gangguan mental tergantung pada jenis gangguan jiwa yang dialami. Penderita bisa mengalami gangguan pada emosi, pola pikir, dan perilaku.
Beberapa contoh gejala dan ciri-ciri gangguan mental adalah:
- Waham atau delusi, yaitu meyakini sesuatu yang tidak nyata atau tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya
- Halusinasi, yaitu sensasi ketika seseorang melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak nyata
- Suasana hati yang berubah-ubah dalam periode-periode tertentu
- Perasaan sedih yang berlangsung hingga berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan
- Perasaan cemas atau takut yang berlebihan dan terus menerus, sampai mengganggu aktivitas sehari-hari
- Gangguan makan, misalnya merasa takut berat badan bertambah, cenderung memuntahkan makanan, atau makan dalam jumlah banyak
- Perubahan pada pola tidur, seperti mudah mengantuk dan tertidur, sulit tidur, serta gangguan pernapasan dan kaki gelisah saat tidur
- Kecanduan nikotin atau alkohol, serta penyalahgunaan NAPZA
- Marah berlebihan sampai mengamuk dan melakukan tindak kekerasan
- Perilaku yang tidak wajar, seperti teriak-teriak tidak jelas, berbicara dan tertawa sendiri, serta keluar rumah dalam kondisi telanjang
Selain gejala yang terkait dengan psikologis, penderita gangguan mental juga bisa mengalami gejala pada fisik, misalnya sakit kepala, sakit punggung, dan sakit maag.
Faktor biologis atau disebut juga gangguan mental organik
- Gangguan pada fungsi sel saraf di otak
- Infeksi, misalnya akibat bakteri Streptococcus
- Kelainan bawaan atau cedera pada otak
- Kerusakan otak akibat terbentur atau kecelakaan
- Kekurangan oksigen pada otak bayi saat proses persalinan
- Riwayat gangguan mental pada orang tua atau keluarga
- Penyalahgunaan NAPZA, seperti heroin dan kokain, dalam jangka panjang
- Kekurangan nutrisi
Faktor psikologis
- Peristiwa traumatik, seperti kekerasan dan pelecehan seksual
- Kehilangan orang tua atau disia-siakan di masa kecil
- Kurang mampu bergaul dengan orang lain
- Perceraian atau ditinggal mati oleh pasangan
- Perasaan rendah diri, tidak mampu, marah, atau kesepian