7 Gangguan yang Dapat Mengancam Limpa Anda

7 Gangguan yang Dapat Mengancam Limpa Anda

7 Gangguan yang Dapat Mengancam Limpa Anda – Limpa merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang memiliki bentuk seperti kacang. Fungsi limpa juga menjaga keseimbangan cairan dan berperan dalam menyerap lemak dan nutrisi yang larut dalam lemak. Sistem limfatik atau getah spaceman slot bening melibatkan jaringan luas pembuluh yang melewati hampir semua jaringan kita. Ini memungkinkan pergerakan cairan yang disebut getah bening. Getah bening beredar ke seluruh tubuh dengan cara yang mirip dengan darah. Ada sekitar 600 kelenjar getah bening di dalam tubuh. Kelenjar ini membengkak sebagai respons terhadap infeksi, karena penumpukan cairan getah bening, bakteri, atau organisme lain dan sel sistem kekebalan. Pembengkakan kelenjar dapat dirasakan terutama di bawah rahang, di ketiak, atau di daerah selangkangan. Ini sebenarnya bukan kelenjar tetapi kelenjar getah bening.

Gangguan pada Limpa

Berikut ini beberapa masalah limpa yang perlu Anda waspadai.

Kerusakan

Ada beberapa penyebab Anda bisa mengalami kerusakan (robek) limpa, misalnya karena cedera dan trauma. Kecelakaan mobil dan pukulan keras di perut biasanya merupakan penyebab umum kerusakan organ ini.  Cedera yang mengancam jiwa ini dapat menyebabkan perdarahan internal yang parah sehingga memerlukan penanganan medis untuk mengatasinya. Itulah anatomi, fungsi, dan gangguan pada limpa yang ada pada tubuh manusia. Mengingat fungsinya yang cukup penting, jagalah kesehatan agar limpa Anda dapat berfungsi dengan baik.

Memproduksi Sel Darah

Selain tiga fungsi di atas, organ ini berfungsi untuk membentuk sel darah merah.Selama dalam kandungan, sel darah merah di dalam tubuh janin diproduksi oleh organ ini. Namun hal ini tidak terjadi terus-menerus, karena sel darah merah akan dibentuk oleh sumsum tulang setelah janin lahir. Selain itu, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, organ ini bertugas memproduksi sel darah putih atau limfosit. Limfosit nantinya akan menghasilkan antibodi, protein khusus yang melemahkan organisme lain penyebab infeksi.

Hipersplenisme

Jenis gangguan ini merupakan kelainan yang menyebabkan limpa menjadi lebih aktif (overreactive) daripada biasanya. Akibatnya, sel-sel darah yang masih sehat atau prematur juga ikut dihancurkan. Hipersplenisme ditandai dengan pembesaran limpa, penurunan slot gacor kadar sel darah tertentu, hingga kenyang terlalu cepat saat makan. Gangguan ini dapat disebabkan oleh masalah hati, malaria, TBC, atau masalah peradangan lainnya.

Pembengkakan

Limpa yang membesar dapat menyebabkan rasa sakit dan begah, bahkan ketika Anda belum makan. Pembengkakan yang juga disebut sebagai splenomegali ini dapat disebabkan oleh infeksi atau penyakit pada hati. Pada beberapa kasus, seseorang juga dapat mengalami pembengkakan limpa dan hati sekaligus sehingga keduanya tidak dapat berfungsi dengan normal.

Mencegah Infeksi

Fungsi limpa berikutnya memainkan peran penting dalam sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi. Sama seperti mendeteksi sel darah merah yang rusak, organ ini dapat menyaring patogen dalam darah, seperti bakteri atau virus. Ketika patogen ini terdeteksi di aliran darah, limpa dan kelenjar getah bening akan memproduksi pasukan sel pertahanan yang disebut limfosit.  Antibodi dan sel darah putih inilah yang menghentikan penyebaran infeksi ke seluruh tubuh dengan menjebak patogen dan menghancurkannya. Biasanya ketika tubuh Anda diserang kuman berbahaya, tubuh akan menghasilkan sel darah putih lebih banyak daripada biasanya.

Menyaring Darah

Organ limpa berfungsi menyaring sel darah merah yang sudah tak berfungsi dengan baik atau rusak. Nantinya, organ ini akan menghancurkan rtp slot sel tersebut agar dapat dibuang oleh tubuh. Sementara itu, sel darah merah yang sehat dan berfungsi baik akan kembali dialirkan ke seluruh tubuh. Saat kehabisan sel darah merah, sumsum tulang akan memproduksinya kembali. Dengan demikian, sel darah merah yang mengalir dalam tubuh Anda adalah sel darah merah yang bersih dan sehat.

Menyimpan Cadangan Darah

Selain berfungsi menyaring sel darah merah, organ ini dapat menjadi tempat menyimpan cadangan sel darah merah dan trombosit. Organ ini juga menyimpan produk sisa yang berguna, seperti zat besi.  Nantinya, organ ini mengembalikan zat besi ke sumsum tulang untuk membuat hemoglobin, bagian darah yang mengandung zat besi. Limpa juga menyimpan sel darah yang dapat digunakan tubuh dalam keadaan darurat, seperti perdarahan parah.  Menurut artikel dalam Physiology, Spleen (2022), limpa dapat menampung sekitar 25 – 30% sel darah merah tubuh dan sekitar 25% trombosit tubuh.