3 Tutorial dalam Pengelolaan Obat Herbal

3 Tutorial dalam Pengelolaan Obat Herbal  – Indonesia yang berada di daerah tropis dianugerahkan mempunyai beragam flora. Banyak dari flora-flora di Indonesia tersebut yang kemudian dapat dijadikan obat atau yang disebut juga sebagai tanaman herbal. Contohnya seperti tanaman Tempuyung, atau dengan nama latin-nya Sonchus arvensis, berguna sebagai obat batu ginjal; kemudian ada tanaman Mimba (Azadirachta indica) sebagai obat diabetes; tanaman Purwoceng (Pimpinella pruatjan) untuk meningkatkan gairah seksual; tanaman Pegagan (Centella asiatica) untuk menghambat penuaan, dan lain sebagainya.

3 Tutorial dalam Pengelolaan Obat Herbal

Perhatikan cara pengelolaannya

Terakhir, pengelolaan tanaman-tanaman herbal tersebut juga semestinya diolah dengan cara yg tepat pula. Dalam cara pengirisan misalnya, pengirisan menggunakan pisau sebaiknya mengikuti arah dari serat yang bakal diiris. Jika tidak, khasiat dari obat herbal tersebut bisa mengalami penurunan.

Baca Juga: 4 Dampak Positif Daun Kelor untuk Kesehatan

Pastikan kebenaran dari bahan

Hal pertama yang perlu diperhatikan ketika memanfaatkan tanaman herbal adalah memastikan kebenaran dari tanaman yang hendak dikonsumsi, apakah tanaman tersebut adalah tanaman yang dimaksud atau hanya mirip saja. Dr. Djoko Santosa menuturkan bahwa kepastian pada kebenaran bahan sangatlah penting. Sebab, jika salah bahan maka pertama khasiat yang diharapkan tidak didapatkan; atau kemungkinan kedua, tanaman yang dikonsumsi malah dapat memberikan efek buruk pada tubuh.

“Jadi, yang pertama adalah (memastikan) betulnya bahan. Kalau tidak betul maka bisa jadi masalah. (Sebagai contoh ketika) harusnya mengonsumsi Lempuyang Wangi untuk niat menurunkan kolesterol, tapi (karena salah identifikasi) malah mengonsumsi Lempuyang Gajah yang malah nambah kegemukan.

Perhatikan waktu panen yang tepat

Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah ketepatan dalam memanen tanaman-tanaman herbal tersebut. Sebab, waktu panen turut dapat memengaruhi khasiat dari tanaman-tanaman tersebut.  “(kalau yang dikonsumsi adalah daun dari tanaman herbal tersebut), (maka) daun itu mestinya dipanen ketika sudah mekar sempurna. (Sehingga) lebih baik kalau dipanen itu pagi hari. Daun sirih hijau atau daun teh cocok dipanen dipagi hari. Tapi ada pengecualian, contohnya adalah daun cengkeh. Daun cengkeh itu (seharusnya) dipanen malah setelah dia gugur. Sebab, kandungan Metil Eugenol-nya (akan) sangat tinggi sekali (setelah dia gugur),